DI NEGERI SEBERANG
Wahai langit biru yang mengayomi alam semesta
Curahan awan telah sirna dalam genggaman kata
Tak lagi ada janji janji belaka dalam bertutur bahasa
Yang ternantikan dalam alam manusia didunia
Wahai awan yang bergantung bintang
Dalam kelembutan yang kau berikan terasa kesejukan
Bisikan yang tersuarakan kini telah mengendap dalam
Akankah engkau segera menghilang dalam bayang
Kini insan yang sedang dimabuk kepayang selalu mengenang
Menghitung jari bagai melihat bintang
Dalam setiap pergantian waktu siang menjadi petang
Senantiasa berbisikan menyebut namamu dengan lantang
Duhai sang dambaan di Negeri seberang
Masihkah engkau akan meragukan tekat yg tertuang
Tuk meraih kebahagiaan kehidupan mendatang
Walau berjuta rintangan bukan menjadi penghalang
Dalam mewujudkan keinginan memadukan kasih sayang
Wahai langit biru yang mengayomi alam semesta
Curahan awan telah sirna dalam genggaman kata
Tak lagi ada janji janji belaka dalam bertutur bahasa
Yang ternantikan dalam alam manusia didunia
Wahai awan yang bergantung bintang
Dalam kelembutan yang kau berikan terasa kesejukan
Bisikan yang tersuarakan kini telah mengendap dalam
Akankah engkau segera menghilang dalam bayang
Kini insan yang sedang dimabuk kepayang selalu mengenang
Menghitung jari bagai melihat bintang
Dalam setiap pergantian waktu siang menjadi petang
Senantiasa berbisikan menyebut namamu dengan lantang
Duhai sang dambaan di Negeri seberang
Masihkah engkau akan meragukan tekat yg tertuang
Tuk meraih kebahagiaan kehidupan mendatang
Walau berjuta rintangan bukan menjadi penghalang
Dalam mewujudkan keinginan memadukan kasih sayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar