Powered By Blogger

Senin, 18 Februari 2013

DI PERSIMPANGAN



DI PERSIMPANGAN
Biarkanpun isi bumi berserakan bagai debu beterbangan
Biarpun gelombang menghempas karang
Biarpun badai bergemuruh memecah kesunyian alam
Dan biarkan mereka berteriak lantang bagai halilintar
Takkan menghentiakan langkah yang telah kujalani
Tak kan menghentikan niat tuk mencari jati diri
Pernahkah mereka bertanya mengapa ini bisa terjadi
Pernahkah mereka merasakan penderitaan hati setiap hari
Pernahkah berfikir apa yang dirasakan golongan kami
Dan pernahkah mereka mencatrikan soluisi
Yang tidak menyakitkan hati
Hanya cacian yang selalu terdengar setiap hari
Bahkan kebencian semakin menjadi
Seakan diri ini pembawa bencana dibumi

Bukan salah bunda mengandung dan melahirkan kami
Juga bukan sala kami bila menjadi begini
Hidup disebuah persimpangan yang tak berarti
Sebutan banci sangat menyakitkan hati
Kami juga manusia yang memiliki nurani

Dengarlah jerit hati kami
Keinginan yang sungguh amat berarti
Dari insan diluar golongan kami
Dengan sikap dan perlakuan yang manusiawi
Memberikan hati dan tempat dibumi ini
Sebagai manusia yang memiliki kelebihan tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar