SEKERAT
PERHATIAN
Duka bagai belantara tiada henti
Tak kan pernah lepas dari sanubari
Bagaikan angin berhembus dipagi hari
Nampak sayup tenang mengahayutkan alam
mimpi
Sealan hidup tak kan pernah mati
Aliran janji indah dari buih lidah penuh
bakteri
Mengumbar janji-janji seakan tak di ingkari
Mengapa diri ini terbuai mimpi
Kini hanya tinggal penyesalan diri
Wahai singgasana duka nestapa
Engkau jadikan sanggar belantara
Tak pernah mengeyam indahnya cinta
Bagai ladang yang tak tertanam bunga
Gersang gelombang derita senantiasa
Masihkah akan terjadi prahara
Ataukah engkau kenyangkan duka
Agar hidup lebih sengsara....?
Aku adalah manusia yang mempunyai rasa
Harapan dan dambaan selalu ada
Walo duka lara dan nestapa selalu
menggelora
Dalam bayang-bayang hidup sebatang kara
Mungkinkah masih ada setitik harapan
Bukan aku mintak segunung kenangan
Adakah sekerat perhatian
Walau sekedar lambaian tangan
Bekal menapak kehidupan mendatang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar