Powered By Blogger

Selasa, 16 April 2013

KESESATAN TAK TERBATAS

KESESATAN TAK TERBATAS
pekat .....lekat……dan…..laknat
tanpa menghiraukan martabat……..
sahabatpun menjadi penghambat
tiada pintu menuju tobat
seakan bumi kiamat

kesesatan demi kesesatan
menggulung kehidupan
menjauhi nilai kebenaran
tiada pernah terlintas dalam angan
pertanggungjawaban dihari kemudian

kejadian-demi kejadian
terlupa dari ingatan
bukankah peringatan tuhan
senatiasa terdengarkan….
akankah selalu engkau hiraukan

Kejadian demi kejadian
Dalam segala perbuatan
Selalu menimbulkan ke onaran
Seakan merupakan kebanggaan

guncangan demi guncangan
mengganggu ketenangan lingkungan
Seakan menghidupkan pasukan setan
Hingga membuat tak karuan

kesesatan tiada batas
kini tinggal penyesalan
kesesatan tiada batas
kini berharap pengampunan
dan ….
Kesesatan tiada batas
Tidak lagi terentaskan
Hanya adzab tuhan sebagai balasan

WAKTU

WAKTU
Waktu subuh yang meneduhkan kalbu.
kunanti hadirmu disela istirahatku
Tuk bermunajat menemui sang Penciptaku
Sebagai wujud syukurku atas nikmat-Mu

Subuh yang kunantikan
Tuk bermunajatkan menghadap kepada Tuhan
Agar hidup selalu mendapatkan ketenangan
Yang menjadikan dambaan semua insan

Bila subuhpun telah berlalu
Kan kesambut hadirmu waktu dhuha
Tuk mengais rejeki yang tersebar didunia
Dalam mewujudkan kebahagiaan keluarga

Subuh - dhuha sampai malam tiba
Tersedia untuk semua manusia didunia
Dengan ukuran lama yang sama
Tuk mengisi bekal stelah dunia fana

Kin semua waktu telah sirna
saatnya menuju alam Baka
Hanya penyesalan yang tersisa
Tak ada lagi penolong diantara kita
Kecuali amal kebaikan selama didunia

MAWAR UNGU

MAWAR UNGU
Ketika cinta bergantung waktu
Rasa rindupun kian menjadi beku
Tak ada lagi harap untukmu
Kapan kita segera bisa bertemu

Ketika hati tak lagi mampu
Menahan debaran kalbu
Tidakkah ada waktu untukku
sebagai pertanda cintamu

ketika harapku menggebu
Akan kehadiran dirimu
tanpa ada balas darimu
Atau mungkin hatimu beku

dan disat hatiku pilu
mengenang akan cintamu
Kau kirim bunga mawar ungu
sebagai pertanda dirimu
tak lagi sayang padaku

Minggu, 14 April 2013

ANGGREK UNGU



ANGGREK UNGU
Ketika cinta bergantung waktu
Rasa rindupun kian menjadi beku
Tak ada lagi harap untukmu
Kapan kita bisa bertemu

Ketika hati tak lagi mampu
Menahan debaran kalbu
Tidakkah ada waktu untukku
sebagai pertanda cintamu

ketika harapku menggebu
Akan kehadiran dirimu
tanpa ada balas darimu
seakan hatimu beku

dan disat hatiku pilu
mengenang akan cintamu
Kau kirim anggrek ungu
sebagai pertanda dirimu
tak lagi sayang padaku

MANUSIA ULAR


MANUSIA ULAR
Oleh Pujangga Jawa
Pada 12  Feebruari 2012  Jam 22:32

Engkau bagai burung lepas dari sangkar
prilakumu tak ubah
nya binatang liar
tak pernah berfikir apa yang telah kau tebar
bagai proklamator moral diatas mimbar

Duhai manusia ular
kehadiranmu membuat orang gusar
Apakah engkau tidak pernah sadar
Bila kehadiranmu selalu membuat onar

BAWALAH DAKU



BAWALAH DAKU
Hari"ku Terasa Indah bagai masa lalu
Saat Kau Datang Mendekatiku
Kau Bawa Sejuta Cinta Kasih Untukku,
Hadirmu Membuat Selalu Ceria hari"ku

Ku Bisa Tersenyum Bahagia Karenamu
Kau Semaikan Benih" Cinta Di Hatiku
Sekarang Telah Tumbuh Bersemi untukmu
Menghiasi Mimpi" Indah & Impianku

Mungkinkah ini hana bayangan semu
atau memang sebuah harapan baru
jangan lagi ada tipuan untukku
agar tidak menjadikan hidup ini kian beku

Duhai sang arjuna impianku
bawalah daku dalam alam khayalmu
sebelum ada restu dari orang tuaku
Kan kuserahkan segalanya bagimu
sebagai pertanda ketulusan cintaku

AKU BUKAN BINATANG PIARAAN

AKU BUKAN BINATANG PIARAAN
Ketika rajut bumi tak lagi menggetarkan jiwa
Bahasa cintapun seakan terasa hampa
Dalam langkah yang tiada bermakna
Hanya kebencian yang menggelora

Janji-janji yang engkau ucapkan
Dalam setiap desire pergumulan
Meluluh lantakkan keimanan
tak lagi mampu menahan batas kekuatan
Hanyut dalam bisikan permainan setan

Dalam bait kata yang kau tinggalkan
Mengerang harap bagai pesakitan
Seakan tak ada lagi persaingan
Kehadiran yang selalu engkau harapkan

Kini semua telah engkau campakkan
tak ada lagi yang perlu dipertahankan
Tanpa harus menghargai perasaan
Bagaikan seekor binatang piaraan