SEKEPING RECEHAN
Ratap pilu memecah kesunyian
Sayup-sayup terdengar suara rintihan
Seakan hendak berkata kebencian
Tak kuasa menahan penderitaan
Perjuangan hidup di kota metropolitan
Yang tak lagi mengenal belas kasian
Kejamnya hidup dalam kemelaratan
Tak mampu menjangkau kebutuhan
Sayup-sayup terdengar suara rintihan
Seakan hendak berkata kebencian
Tak kuasa menahan penderitaan
Perjuangan hidup di kota metropolitan
Yang tak lagi mengenal belas kasian
Kejamnya hidup dalam kemelaratan
Tak mampu menjangkau kebutuhan
Walau sekedar untuk mencukupi pangan
Apalagi aneka sandang
Hanya keluhan yang dia rasakan
Disela kemelaratan DIUJUNG JALAN
tak jauh dari tembok pembatas HALAMAN
Gemerlapnya lampu bagai diwaktu siang
Berpestapora menghabiskan waktu malam
Beragam sajian terhidangkan
Dan tersia-siakan karena tak termakan
Oh Tuhan
Dimanakah keadilan yang kau janjikan
Hukuman apa yang telah kau timpakan
tak kuasa harus menengadahkan tangan
Hanya tuk mendapatkan SEKEPING RECEHAN
Tuk sekedar bertahan dari kelaparan
Apalagi aneka sandang
Hanya keluhan yang dia rasakan
Disela kemelaratan DIUJUNG JALAN
tak jauh dari tembok pembatas HALAMAN
Gemerlapnya lampu bagai diwaktu siang
Berpestapora menghabiskan waktu malam
Beragam sajian terhidangkan
Dan tersia-siakan karena tak termakan
Oh Tuhan
Dimanakah keadilan yang kau janjikan
Hukuman apa yang telah kau timpakan
tak kuasa harus menengadahkan tangan
Hanya tuk mendapatkan SEKEPING RECEHAN
Tuk sekedar bertahan dari kelaparan
Entah sampai kapan harus demikian
Hidup dalam bayang kemiskinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar