PANGERAN HATI
Dalam angan yang berkembang
Entah apa yang kurasakan
Tak mungkin tergambarkan
Walau segudang kertas telah tertuliskan
Tak kan pernah bisa terlukiskan
Kebahagian yang telah kau berikan
Dalam mengarungi mahligai kehidupan
Entah apa yang kurasakan
Tak mungkin tergambarkan
Walau segudang kertas telah tertuliskan
Tak kan pernah bisa terlukiskan
Kebahagian yang telah kau berikan
Dalam mengarungi mahligai kehidupan
Awal sebuah perjumpaan
Kau hadir sebagai pria Tampan
Tanpa ada janji-janji yang kau ucapkan
Semua berjalan seakan bimbingan tangan Tuhan
Yang memang dihantarkan untuk merajut masa depan
Tuk membangun mahligai kehidupan
Sejak engkau mengucap janji pernikahan
Bumipun berguncang
Mendengarkan kesaksian
Dari lisan seorang Pria tampan
Yang mengucap janji kesetian dalam kehidupan
Dengan seorang wanita pilihan
Dari lisan seorang Pria tampan
Yang mengucap janji kesetian dalam kehidupan
Dengan seorang wanita pilihan
Sepuluh tahun telah terlewatkan
Tak pernah ada rasa jemu apalagi bosan
Hanya kebahagiaan yang engkau siramkan
Bagai kehidupan yang aku khayalkan
Tak pernah engkau mengabaikan
Duhai sang Pangeran pembimbing kehidupan
Engkaulah tambatan hati dan perasaaan
Dalam kehidupan dulu kini dan yang akan datang
Engkau senantiasa memberikan kebahagiaan
Dengan sentuhan kasih dalam iman
Seakan diri ini hidup di negeri kahyangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar