Powered By Blogger

Sabtu, 09 Februari 2013

PENANTIAN



PENANTIAN
Tak kusangka dalam lamunan sunyi
Ada kabar berita yang mendebarkan hati
Nama yang tak lagi asing dalam diri ini
Telah datang membawa kabar penyejuk hati
Ingin rasanya segera tuk bertemu lagi

Sungguh betapa bahagia diri ini
Indah bagai hendak bersua sang bidadari
Menanti hadirnya sang permaisuri
Untuk memadu kasih dan perasaan hati
Nun jauh dilubuk hati yang telah lama menanti

Dalam khayalku penuh arti
Hingga raut muka selalu berseri
Mungkinkah ini yang disebut jatuh hati
Hingga kini belum jua aku mengerti
Hanya senyuman yang selalu berseri-seri
Oh bidadari yang telah mengisi hati

ASMARA DUNIA MAYA

ASMARA DUNIA MAYA
Mata hati terpejam melihat sang Juwita
Andai bisa diungkap dalam kata bahasa
Rasa yang kini sedang bersarang didada
I-ndah bagai hembusan angin sorga
Akankah mampu menggapai menggapai cintanya

Kisah asmara yang tumbuh didunia maya
Antara dua anak manusia yang lagi jatuh cinta
Riang gembira selalu bersarang didada
Entahlah apa yang sedang dalam fikiran mereka

Nun jauh disana engkaulah sang juwita pembawa lentera
G-alau hati pun kini tak lagi ada
Kebahagiaan yang selalu bersarang dalam jiwa
Entahlah semua tanpa ada rencana
Nama itu tiba-tiba bersarang dalam Cita
Gundah gulanapun kini berganti bahagia

BERLALU

BERLALU
A-nganku menggapai cintamu
N-iatku tuk selalu setia untukmu
A-kankah kau buka hatimu

R-esah gelisah dalam lamunan membisu
O-rangpun tahu dengan melihat raut mukaku
S-eakan tergambar jelas dalam pancaran inderaku
I-ngin kuraih harapan tuk selalu bersamamu
A-gar kebahagian menggapai kehidupan itu
N-iatpun telah aku bulatkan hidup bersamamu
A-kan selalu bersanding dalam setiap derap nafasku

M-ungkinkah akan terwujud untuk semua itu
I-ngin aku mendengar jawabanmu
L-elah rasanya berharap sesuatu yg tak menentu
I-ngat selalu kata-kata janjimu yang lalu
K-au tinggalkan dalam lamunan dikala tidurku

T-api kini kau lupakan semua itu
Y-ang pernah kau berikan harapan padaku
A-kankah semua masih kau pegang janjimu
N-amun hingga kini tak sepatahpun berita padaku
G-erah rasanya menantikan kepastianmu

J-angan hanya kau lontarkan kata-kata palsu
A-nganku tak sengaja menagih janjimu
W-alau hanya sekedar jawaban semu
I-ngin segera mendengarkan semua itu
E-ntahlah mungkin engkau telah berlalu

GELAP

GELAP
Masihkan sinar mentari suka bercahaya
Masihkan rembulan memantulkannya
Atau bintangpun menyinarkan cahaya
Dan bumi masih suka kepadanya

Tapi mengapa kegelapan tak juga sirna
Kegelapan yang dirasa kian menggapai jiwa
Seakan sirna dalam belantara yg tak terkira
Mengapa ini bisa terjadi dalam kehidupan nyata

Mungkin tak pernah engkau merasa
Kegelapan yang kini meruntuhkan jiwa
Barangkali bukan kegelapan cahaya
Mungkin kegelapan rasa kepuasan raga
Tak kuasa membedakannya

gelap gulita menapaki kehiduan dunia
Tak lagi mampu memilah pebuatan nista
Apalagi yang dianggap dosa
Hanya karena cinta kegelapan membabi buta.
Menghalalkan segala cara walau harus memperkosa
Hanya untuk melampiaskan rasa dahaga.

Oh
dunia kini kian gelap gulita
dalam segala arah kehidupan manusia
tak lagi ada cahaya kehidupan rasa
semua berlomba memperoleh kepuasan nafsu belaka

SANG PEMBUAL



SANG PEMBUAL
Dalam anganku tak pernah lekang
Hadirmu senantiasa dalam bayang
Entah kapan semua kan menghilang
Tak kuasa kini kian meradang

Janji setia yang pernah kau ucapkan
Masih terngiang dalam pendengaran
Menghantui diri disaat sendirian
Seakan engkau tak kan pernah tinggalkan

Namun dalam kenyataan
Ungkapan kata yang kau ucapkan
Tak pernah engkau wujudkan
Ternyata hanya sebuah kata bualan

Kini engkau telah menghancurkan harapan
Dalam desah kehidupan yang akan datang
Jerat janji yang kau tebarkan disetiap pertemuan
Semua hanya tinggal kenangan

ASMARA

ASMARA

Bila bahagia singgah didada
Tak kuasa menahan air mata
Ingin rasanya berbagi suka
bersama wanita yang tercinta
untuk turut merasakannya

walau dia nun jauh disana
tak menghilangkan semangat asa
untuk segera bebagi bahagia
menyambut datang hari yang ceria
mengenang masa-masa bahagia
dengan kekasih tercinta

dipagi yang ceria
Berhias indahnya sinar sang surya
menggugah ingatan bersamanya
dikala sedang memadu asmara
bersama sang tambatan jiwa
bagai hidup di surg
a

HARI YANG INDAH


HARI YANG INDAH
dipagi nan indah ini
menggugah semangat diri
Semangat yang lama telah pergi
kini telah datang kembali
Sejak curahan rasa disini
dekat dihati yang sepi ini
walau dia jauh sekali
tumbuh harapan untuk bertemu lagi
Ingin rasanya disuatu hari
meraih mimpi yang telah lama mati
dalam kebahagiaan yang abadi
dalam kedamaian sejati
bersama sang tambatan hati

PANGERAN HATI

PANGERAN HATI
Entah apa yang kurasakan
Tak mungkin mampu tergambarkan
Walau segudang kertas telah tertuliskan
Tak kan pernah bisa terlukiskan
Kebahagian yang kau berikan

Awel sebuah perjumpaan
Kau hadir sebagai pria Tampan
Tanpa ada janji-janji kekayaan
Apalagi janji-janji kemulyaan
Semua berjalan seakan bimbingan tangan Tuhan

Dalam membangun mahligai kehidupan
Sejak engkau mengucap janji disaat pernikahan
Bumipun berguncang mendengarkan kesaksian
Dari lisan seorang Pria tampan
Berjanji menjaga kesetian dalam kehiduopan
Dengan seorang wanita pilihan

Sekian tahun waktu telah terhabiskan
Tak pernah ada rasa jemu apalagi bosan
Hanya kebahagiaan yang senantiasa engkau siramkan
Dalam membangun mahligai kehidupan
Walau disana sini banyak godaan

Duhai sang Pangeran pembimbing kehidupan
Engkaulah tambatan hati dan perasaaan
Dalam  kehidupan dulu kini dan yang akan datang
Dengan sentuhan kasih dalam iman

CURAHAN RASA

CURAHAN RASA
Pilu hatiku
Bila kau pergi dariku
Tak tahu apa yang akan terjadi padaku
Berbulan-bulan telah berlalu
Dalam dekap kasih rindu bersamamu

Pedih
Sungguh amat pedih hati ini
bila kita harus berpisah tak kembali
Tak adakah waktu tuk menunda pergi
Bila engkau masih ada peduli

Duka
Bila memang tak lagi cinta
Rasa rindu yang bersarang didada
Hanya menyisakan rasa duka

Kesal
Tak tahu kenapa diri ini menjadi kebal
Walau tahu kalimatmu hanya membual
Bahkan tak jarang kau buat ini kesal
Tapi tetap juga tak pernah bisa menyesal

ASA NAN PUDAR



ASA NAN PUDAR 

Biduk bumi tak termuat kala pada luka
Hanya lara yg kian terasa
Makna raba tak menyentuh jiwa
Dikala asa terkubur masa

Luapan emosi membelenggu raga
Menyengat jiwa tanpa asmara
Hanya nestapa yang tersisa
Tak sepatah katapun bermakna

Bila memang sudah tiada
Dalam jiwa tak ada lagi cinta
Walau diri ini kian menghamba
Jangan engkau merasa iba

Beri aku sentuhan kata
Tuk membangun kerak jiwa
Beri aku kata mutiara
Tuk semangat dalam asa

Beri aku hikmah kata
Tuk penyejuk dahaga
Dan jangan beri aku fatamorgana
Biar tak tergilas dalam alam maya.

Selasa, 05 Februari 2013

CINTA "didunia" MAYA



CINTA "didunia" MAYA
Getar pilu menggugah tanya
tak ada jawab memberi makna
hanya signal seungkap bahasa
Rona merah di raut nampak nyala
bila sedang dilanda asmara

tekat rasa sekuat tenaga
menyimpan asa sepenuh jiwa
walo hati dan rasa kian terbuka
tuak kuasa menahan gontai meronta
walau hanya sebatas dunia maya

getar jiwa menggugah tanya
namun tak jua ada jawabnya
rasa indah tersimpan didada
bagai buih menghempas angkasa

getar cinta kian bergelora
tak pernah sirna dalam putaran masa
menusuk kisi relung jiwa kian meronta
membangkitkan angan seakan nyata
datangnya cinta dalam dunia maya
menyesakan dada dalam kalang asmara

WAJAHMU AYU

WAJAHMU AYU

Andai aku sempat bertemu
Kau pasti sudah kurayu
Tuk emnarik hatimu
Agar kau mau denganku

Wajahmu ayu
Aku suka melihatmu
Aku berharap dapat mengenalmu
Aku ingin dekat denganmu

Wajahmu ayu
Aku ingin selalu dekat denganmu
Aku ingin selalu menatapmu
Aku ingin selalu bersamamu
Aku ingin memilikimu.

Wajahmu ayu
Aku akan selalu rindu padamu

Senin, 04 Februari 2013

DO'A

DO'A

Dikala menjejakkan kaki di tanah yg engkau pelihara
Berjuta manusia datang mengharap ridhonya
Tertanggalkan pangkat derajat dan kedudukannya
Semua merasa hina dan rendah dihadapan-Nya


Berjuta manusia datang ke Madina
Dengan membawa tujuan yang sama
Untuk menghapus dosa dan noda
Dalam perjalanan yang telah terlewat masa


Tangan menegadah kehadlirat-Nya
Tak henti bibir berucap memohon anugerah-Nya
Seakan tak puas apa yang telah di ucapnya
Ingin didengar jerit suara hati yang penuh dosa


Melangkah tiada henti mengagungkan sang Pencipta
Tak lagi mengingat harta bendanya
Hanya satu ketulusan tuk mendapat Ridhonya
Ingin menggapai kebersihan hati jiwa dan raga

NAFAS DOSA

NAFAS DOSA
Sekelumit kata tersusun bagai bahasa Prosa
Mengalir lembut dari lisan seorang manusia
Yang sadar akan perbuatan penuh dosa
Dalam perjalanan hidup dikala remaja

Waktu sebagai saksi bisu sepanjang masa
Tak akan mengubah setiap langkah dosa
Tak pula menambah jumlah yang sudah ada
Mungkinkah engkau mengetahui semuanya

Nafas dosa memang selalu menggoda
Agar engkau semakin jauh dari sang pencipta
Tanpa sadar akan selalu memikirkan dunia
Kecuali bila ajal telah menjemput anda

Bayangan kelam senantiasa hadir disetiap masa
Menggugah tanya untuk mencari jawabnya
Tergerak jiwa menyebut nama sang pencipta
Dalam buai kehidupan menjelang di usia senja

Bila demikian adanya tinggalkan NAFAS DOSA
Basuhlah dengan mohon ampunan-Nya
Kelak bila ajal telah menjemputnya
Agar terhindar dari adzab yang dijanjikan-Nya

PERTOLONGAN

PERTOLONGAN
Bila hidup yang kian ternoda
Bagai kertas yang tanpa makna
Menumpuk dosa menutup relung jiwa
Tak pernah mengenal ajaran agama
Itulah manusia yang paling hina

Bila dosa terukir kian tak karuan
Selalu demikian tanpa ada perubahan
Tidakkah takut akan adzab Tuhan
Hanya niatlah yang perlu di mantabkan
Agar mendapatkan pertolongan

Bila engkau tidak juga berusaha
Untuk mengenal ajaran Agama
Dan ajal telah terpisah dari raga
Hanya penyesalan yang sia-sia
Dan saatnya meneria siksa NERAKA

Kini saatnya untuk di ingatkan
Selagi masih ada kesempatan
Gunakan waktu untuk pertobatan
Memohon ampunan dan Pertolongan
Agar terselamatkan dari Adzab Tuhan

SEBELUM AJALMU

SEBELUM AJALMU
Waktu berlalu bagai anak peluru
Tak pernah engkau memahami itu
Berjalan seiring keperluan dirimu
Menjebak angan dalam bayang kalbu

Kalbu membisu tak tahu apa yang diburu
Hanya hembusan nafas penuh nafsu
Tak lagi mengikuti kehendak yg perlu
Setiap langkah tak pandang bulu

Bagi yang ber-ilmu tahu akan itu
Bila saatnya tak akan bertemu
Walau ratap tangis hingga mata sembilu
Akan sia sia waktu yang telah berlalu

Sungguh merugi engkau biarkan berlalu
Tanpa perbuatan yang bisa menolongmu
Apalagi hanya untuk memuaskan nafsu
Sesalmu tak akan mampu membelah kalbu

Kini saatnya untuk mengatur prilaku
Sebelum waktumu merenggut jiwamu
Untuk berkarya dalam sisa hidupmu
Sebagai bekal menghadap sang Penciptamu

HANYA KATA MAYA

HANYA KATA MAYA
Aku bukan manusia sempurna
Aku juga bukan manusia hina
Aku hanya manusia biasa
Yang tak lepas dari salah dan dosa
Karena itu aku merasa bahwa
Dalam penulisan bait kata
Bak pujangga menebar Pesona
Penuh ungkapan tak bermakna
Bagai hamparan fatamorgana
Yang membuat diri semakin dahaga
Membuat pembaca tergoda
Tak sedikit merasa terpesona
Bahkan jatuh cinta walau sebatas maya
Oleh karena itu kini saatnya aku berkata
Bila ada tutur kata menyinggung rasa
Atau membuat dikau tergoda rasa
Agar tidak semakin menumpuk dosa
Apa yang tertulis dilayar kaca
Anggap saja HANYA KATA MAYA
Yang tak pernah ada didunia
Dalam kehidupan anak manusia

DEWI PEMBUKA HATI


DEWI PEMBUKA HATI
Kini mentari telah bersinar kembali
Seakan mengerti apa yang sedang terjadi
Menghias alam menghentak rasa sunyi
Mengiringi diri yang sedang jatuh hati

Setelah semalam silih berganti
Dalam curahan rasa bersama berhias rasa sunyi
Terbuai mimpi bersama sang bidadari
Walau sekedar dalam buai bayang mimpi

Itulah keindahan dimalam ini
Bak seorang yang sedang jatuh hati
Dan memang tak dapat dipungkiri
Bila hati dilanda asmara tak terhindari
Dengan seorang Dewi bagai sang Bidadari
Tanpa disadari membuat diri ini selalu menanti

Oh Dewi asmara yang telah membelah dada
Kau curahkan rasa membuat diri ini ceria
Seakan engkau tahu bila sedang dirundung duka
Kini hadirmu telah menghapus segal;a nestapa

TAK KAN DATANG

TAK KAN DATANG
Bila hati sedang bimbang
Akan kesetiaan dari seseorang
Tanpa sadar mulut pun berbincang
Tersusun dalam doa berulang-ulang

Kalimat doa sudah tak berbilang
Disetiap sudut tempat sembahyang
Menengadahkan tangan mohon kasih sayang
Semua hanya untukmu seorang

Cinta kasih bukanlah hutang
Namun gambaran kehidupan seseorang
Dari lubuk hati yang paling dalam
Yang tak ternilai dengan uang

Pedih terasa bila mengenang
Disaat engkau pergi menghilang
Hingga kini belum juga datang
Hanya harapku semoga engkau tenang
Ditempat yang memang engkau harapkan

ditulis :
Untuk seseorang yg meninggalkan

DI NEGERI SEBERANG

DI NEGERI SEBERANG
Wahai langit biru yang mengayomi alam semesta
Curahan awan telah sirna dalam genggaman kata
Tak lagi ada janji janji belaka dalam bertutur bahasa
Yang ternantikan dalam alam manusia didunia

Wahai awan yang bergantung bintang
Dalam kelembutan yang kau berikan terasa kesejukan
Bisikan yang tersuarakan kini telah mengendap dalam
Akankah engkau segera menghilang dalam bayang

Kini insan yang sedang dimabuk kepayang selalu mengenang
Menghitung jari bagai melihat bintang
Dalam setiap pergantian waktu siang menjadi petang
Senantiasa berbisikan menyebut namamu dengan lantang

Duhai sang dambaan di Negeri seberang
Masihkah engkau akan meragukan tekat yg tertuang
Tuk meraih kebahagiaan kehidupan mendatang
Walau berjuta rintangan bukan menjadi penghalang
Dalam mewujudkan keinginan memadukan kasih sayang
DOA TUK SANG JUWITA
Berjuta kata telah tertata
Berjuta asa curahan rasa
Berjuta doa penuh makna
Sebagai pengiring rasa didada

Engkau memang sang juwita
Yang telah mencuri rasa cinta
Dari diri yang kian menua
Tak peduli akan batas usia

Tak henti sudah walau sia-sia
Menanti jawaban terbentang masa
Walau jiwa kian gundah gulana
Hanya harapku tuk mendapatkan dia

Namun kini berakhir sudah
Dikala hati kian gundah
Menuai berita bagai diterjang air bah
Engkau kini sudah menjadi jenazah

Hari-hari kian terasa gundah
Namun tangan selalu menengadah
Teriring doa dalam setiap ibadah
Agar engkau tenang dialam barzah
KABUT CINTA
Sentuhan lembut kini masih terasa
Desah nafasmu tak pernah sirna
Dalam dekap kasih yang tiada tara
Membuat diri seakan hidup di surga

Kasih pilu melekat erat dalam raga
Tak mudah tuk melepas ikatan rasa
Terpatri mati melekat direlung sukma
Tak tergoyahkan walau sejuta pesona

Masihkah engkau merasa curiga
Bila tatap mata tak lagi mempesona
Hanya dirimu sebagai muara asmara
Yang ada dalam bayang kelopak mata

Engkau perajut prahara dalam bahagia
Disetiap derap penghujung masa
Tak lagi ada pengganti anak manusia
Bila diri telah berkalang asmara

Duhai sang belahan jiwa
Bila memang engkau telah mati rasa
Tak peduli apalagi rasa cinta
Jangan hinakan diri walau menghamba

GUBAHAN JIWA



GUBAHAN JIWA
Dalam sadarku berkata
Engkau hanya mempermainkan rasa
Kalimatmu tak pernah dinggah didada
Tapi diri ini tak mampu jua
Tuk menepis rasa yang singgah dalam jiwa

Jerit pilu menghentak raga
Seakan lepas dari wahana jiwa
Bak kuda troya lepas dari pelana
Entah apa yang membuat diri terpesona
Walau sadar ini hanya tipu daya

Wahai sang pengembara asmara
Gubahan katamu merubah jiwa
Dalam bayang yang tak pernah sirna
Disetiap helai nafas sepanjang masa
Akankah ini hanya sandiwara