KABUT CINTA
Sentuhan lembut kini masih terasa
Desah nafasmu tak pernah sirna
Dalam dekap kasih yang tiada tara
Membuat diri seakan hidup di surga
Kasih pilu melekat erat dalam raga
Tak mudah tuk melepas ikatan rasa
Terpatri mati melekat direlung sukma
Tak tergoyahkan walau sejuta pesona
Masihkah engkau merasa curiga
Bila tatap mata tak lagi mempesona
Hanya dirimu sebagai muara asmara
Yang ada dalam bayang kelopak mata
Engkau perajut prahara dalam bahagia
Disetiap derap penghujung masa
Tak lagi ada pengganti anak manusia
Bila diri telah berkalang asmara
Duhai sang belahan jiwa
Bila memang engkau telah mati rasa
Tak peduli apalagi rasa cinta
Jangan hinakan diri walau menghamba
Sentuhan lembut kini masih terasa
Desah nafasmu tak pernah sirna
Dalam dekap kasih yang tiada tara
Membuat diri seakan hidup di surga
Kasih pilu melekat erat dalam raga
Tak mudah tuk melepas ikatan rasa
Terpatri mati melekat direlung sukma
Tak tergoyahkan walau sejuta pesona
Masihkah engkau merasa curiga
Bila tatap mata tak lagi mempesona
Hanya dirimu sebagai muara asmara
Yang ada dalam bayang kelopak mata
Engkau perajut prahara dalam bahagia
Disetiap derap penghujung masa
Tak lagi ada pengganti anak manusia
Bila diri telah berkalang asmara
Duhai sang belahan jiwa
Bila memang engkau telah mati rasa
Tak peduli apalagi rasa cinta
Jangan hinakan diri walau menghamba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar