PRAHARA
Kemarau tahun lalu
Dalam catatan hidupku
Tak kan pernah berlalu
Walau semua saksi membisu
Rasa pilu menggores Kalbu
Awal kita berjumpa
Tatapan tajam penuh pesona
Walau tanpa bertutur kata
Dengan bahasa mata engkau katakan cinta
Kini musim kemarau kedua
Dalam sebuah acara kita berjumpa
Engkau jauh berbeda
Penampilanmu semakin dewasa
Cara bertutur kata yang tertata
Bagaikan untaian mutiara
Indah bak pujangga sedang dimabuk asmara
Senyum mengembang bagai bunga sakura
Indah nan Mempesona
Hingga membuatku jatuh cinta
Hari berganti hari telah kita lalui
Dan musim kemarau telah berganti
Selalu bersama kemanapun pergi
Seakan tak kan pernah berpisah lagi
Hingga tak kuasa menahan diri
Tak kuasa menahan emosi
Engkau renggut kehormatan diri
Dan kini semua terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar